Sejarah Desa

SEJARAH SINGKAT DESA BORA

 

Tertulis / terdengar cerita daerah pedesaan yang subur,tumbuhan diatas tanah yang datar di tumbuhi ilalang, hiduplah sekelompok masyarakat rukun dan damai meskipun penduduk-penduduknya masih hidup dalam kehidupan primitif. Desa “Baloni” orang menyebutnya. 5 km kearah timur tenggara,yang sekarang disebut Desa “Sigi Mpu”. Konon penduduk Desa Baloni ingin membuka lahan pertanian ingin lebih luas dikarenakan penduduk makin hari makin bertamabah,sehingga kepala suku turun dari desa Baloni untuk membuka lahan pertanian di dataran yang sangat-sangat luas yang ditumbuhi rumput ilalang yang namanya dengan bahasa kaili “Bora” sehngga sampai sekarang ini disebut Desa “Bora”.

Desa Bora lama-kelamaan menjadi ramai dengan adanya pendatang yang ingin menetap dan tinggal di Desa itu. Tak kalah lagi Desa Bora sudah terkenal dikalangan penduduk atau desa sekitar bahkan dikenal sampai keluar kota kabupaten. Konon cerita Desa ini, pertama diperintah oleh Seorang Raja yang sampai sekarang masih ada bukti dengan adanya Rumah Polanti yang berada Di Desa Makmur Kecamatan Palolo yang dulunya disebut Maenusi tanah Mbulava.

Dari hari kehari cerita ini tersebar keseluruh manca desa. Banyak orang penasaran tentang cerita ini,sehingga tidak sedikit orang ingin membuktikannya. Karena Raja yang memerintah pada waktu itu sangat-sangat bijak dikarenakan kekuatan adat istiadat sangat-sangat penting dikalangan masyarakat sehingga Desa Bora dikenal Desa yang memiliki Tatakrama sesuai adat istiadat yang dimilikinya.

Tradisi ini mulai berubah setiap tahun setelah era perubahan terjadi yaitu menghapus apa yang tidak sesuai dengan perkembangan globalisasi. Akan tetapi dengan kenyataan sekarang sudah berubah,justru para Perangkat desa,Tokoh Masyarakat dan Pemuda,bersatu kembali mempertahankan adat istiadat dan disesuaikan dengan zaman modern.

Dan benar dari diskusi itulah seluruh elemen masyarakat dapat mempertahankan kelembagaan masyarakat melalui lembaga adat dan tokoh pemuda yang professional mudah menciptakan alam baru. Sehingga memulai sesuatu pekerjaan harus melalui rembuk adat dan seluruh tokoh masyarakat adat.

Apalagi desa Bora terkenal dengan Wisata alam “Air Panas” , secara tidak langsung mengandung makna tersendiri.  Terapi dijadikan sebagai pengobatan tradisional dengan penyakit  diantaranya asam urat,tekanan darah tinggi,dan penyakit lainnya,sehingga para pengunjung makin hari makin bertambah.

Dengan demikian bagi para pengunjung akan mentaati secara tidak langsung aturan-aturan adat istiadat di desa bora pada era modern.

Desa Bora mempunyai luas : ± 63,02 M²  yang terbagi atas 3 ( tiga ) dusun yaitu : Dusun I : Nunumbailo ( Bado ), Dusun II : Hibula ( Mapane ), dan Dusun III : Bolotina ( Korongata ).